Sejarah Revolusi Rusia: Pergolakan Besar yang Mengubah Dunia
Revolusi Rusia merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah dunia modern. Revolusi ini tidak hanya menggulingkan monarki yang telah berkuasa selama berabad-abad di Rusia, tetapi juga melahirkan negara komunis pertama di dunia: Uni Soviet. Dampaknya meluas ke seluruh dunia, memengaruhi politik, ekonomi, serta ideologi berbagai negara hingga hari ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana revolusi ini terjadi, tokoh-tokoh penting di baliknya, serta dampak besar yang membentuk abad ke-20.
Akar Masalah: Ketidakpuasan pada Kekaisaran Rusia
Sebelum Revolusi Rusia, negara tersebut dipimpin oleh Dinasti Romanov yang memerintah secara absolut. Tsar Nicholas II adalah pemimpin terakhir Kekaisaran Rusia. Kepemimpinan yang lemah serta banyaknya masalah dalam negeri membuat rakyat semakin tidak puas.
Faktor-faktor utama penyebab revolusi:
- Ketimpangan Sosial
Mayoritas rakyat adalah petani miskin, sementara bangsawan hidup mewah. - Keterlambatan Industrialisasi
Rusia tertinggal jauh dari negara Eropa lainnya seperti Inggris dan Jerman. - Pemerintahan Otoriter
Hak rakyat dibatasi dan kritik terhadap negara dianggap kejahatan. - Kekalahan dalam Perang Rusia-Jepang (1904–1905)
Menghancurkan rasa percaya terhadap pemerintah dan militer. - Perang Dunia I
Menambah penderitaan rakyat: kelaparan, ekonomi hancur, jutaan tentara gugur.
Semua kondisi ini menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Revolusi 1905: Pemantik Kebangkitan Rakyat
Pada 22 Januari 1905, terjadi tragedi yang dikenal sebagai “Bloody Sunday”. Rakyat yang melakukan aksi damai untuk meminta keadilan ditembaki oleh pasukan Tsar. Insiden ini memicu gerakan protes nasional.
Walaupun revolusi 1905 gagal menggulingkan Tsar, ini menjadi momen penting yang membuka jalan bagi revolusi berikutnya. Rakyat mulai sadar bahwa perubahan besar harus terjadi.
Revolusi Februari 1917: Runtuhnya Kekuasaan Tsar
Pada Februari 1917, kerusuhan pecah di Petrograd akibat kelangkaan makanan dan buruknya kondisi ekonomi. Demonstrasi berkembang menjadi pemberontakan besar.
Unit militer yang seharusnya menjaga Tsar justru berpihak pada rakyat. Dalam situasi tidak terkendali, Nicholas II akhirnya turun takhta pada 2 Maret 1917. Kekaisaran Rusia pun runtuh.
Sebuah Pemerintahan Sementara dibentuk untuk menggantikan monarki. Namun, pemerintahan ini dianggap terlalu lemah dan tetap ingin melanjutkan Perang Dunia I—keputusan yang tidak populer.
Di sisi lain, muncul kelompok politik radikal bernama Bolshevik yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Mereka memiliki visi berbeda: keluar dari perang dan memberikan kekuasaan kepada rakyat pekerja.
Revolusi Oktober 1917: Kebangkitan Bolshevik
Lenin kembali dari pengasingan dan berhasil memengaruhi rakyat dengan slogan terkenal:
“Peace, Land, and Bread”
(Perdamaian, Tanah, dan Roti)
Pada 25 Oktober 1917 (kalender Julian), Bolshevik melancarkan kudeta terhadap Pemerintahan Sementara melalui penyerbuan ke Winter Palace. Kudeta ini nyaris tanpa pertumpahan darah dan berhasil menempatkan Bolshevik sebagai penguasa baru Rusia.
Sejak saat itu, kekuasaan berganti dari monarki menjadi pemerintahan sosialis yang berlandaskan ideologi Karl Marx.
Perang Saudara Rusia (1918–1922)
Namun, kemenangan Bolshevik tidak serta merta membawa stabilitas. Rusia terjerumus dalam perang saudara antara:
- Tentara Merah → pendukung Bolshevik
- Tentara Putih → gabungan kelompok anti-komunisme, bangsawan, dan bantuan asing
Perang yang brutal ini mengakibatkan jutaan korban jiwa dan kehancuran ekonomi parah. Setelah melalui konflik panjang, Bolshevik akhirnya menang pada tahun 1922.
Lahirnya Uni Soviet
Pada 30 Desember 1922, negeri baru bernama:
Union of Soviet Socialist Republics (USSR)
resmi berdiri dengan Lenin sebagai pemimpin utamanya.
Uni Soviet mengusung sistem:
- Ekonomi terpusat
- Penghapusan kepemilikan pribadi
- Kelas pekerja sebagai penguasa
Ini menjadi negara komunis pertama di dunia, yang kemudian menjadi salah satu kekuatan super global hingga runtuh pada 1991.
Dampak Besar Revolusi Rusia
Revolusi ini mengubah arah sejarah dunia:
Dampak dalam Negeri
- Modernisasi industri dan militer
- Penindasan politik di bawah rezim totaliter berikutnya seperti Stalin
- Sistem ekonomi baru berbasis komunisme
Dampak Global
- Munculnya ideologi komunisme sebagai kekuatan internasional
- Perang Dingin antara Barat (kapitalis) dan Timur (komunis)
- Banyak negara meniru model sosialisme Soviet
Kesimpulan
Revolusi Rusia bukan hanya pergantian pemerintahan biasa. Ini adalah perubahan ideologis besar yang membentuk geopolitik dunia selama lebih dari satu abad. Ketidakpuasan rakyat terhadap ketidakadilan akhirnya melahirkan kekuatan baru yang mengubah wajah dunia.
Meski Uni Soviet telah bubar, pemikiran dan pengaruh lahir dari revolusi ini tetap hidup hingga sekarang.